Perkenalkan nama saya Ramadhika Richard Prayuda biasa di panggil Dhika,kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya untuk yang pertama kalinya Upacara 17 Agustus di Gunung Prau 2506 mdpl.Waktu itu saya dan 5 teman saya ingin mencoba upacara di gunung untuk yang pertama kalinya.pada waktu itu sekolah tetep masuk untuk melaksanakan upacara di sekolah tapi saya bolos karna saya ingin upacara di gunung.
Pada tanggal 10 Agustus saya mengajak teman teman untuk upacara di gunung,setelah menentukan gunung saya dan temanteman sepakat untuk mendaki Gunung Prau 2506 mdpl berada di daerah Wonosobo Jawatengah.Pada tanggal 15 saya dan teman teman mempersiapkan untuk kepentingan mendakinya saya berangkat menuju Basecamp Patak Banteng yang berada di daerah Dieng suasana disana sangat sejuk sekali padahal udah jam 10 tapi disana masih kerasa aja dinginnya.Sesampainya kita sampai kita menginap di basecamp untuk beristirahat karna besoknya kita akan mendaki gunung tersebut.Pada tanggal 16 agustus saya dan teman mengawali pagi hari ini sangat bersemangat sebelum memulai perjalanan mendaki kita mendaftarkan diri terlebih dahulu keadaan disana sangatlah ramaiii sekali sampai sampai jalan nya macat karna saking banyaknya pendaki berasal dari luar kota.kita memulai perjalanan mendaki jam 12 siang karna mendaftarkan diri dan mengecek perbekalan untuk mendaki bisa memakan waktu kurang lebih 4 jam an estimasi perjalanan mendaki Gunung Prau adalah 4 jam tapi kalo kata orang orang sini 2 jam mungkin bisa sampai puncak,sesampainya di puncak kita sampai di puncak jam 4 langsung mendirikan tenda agar kebagian tempat karna sangat ramai sekali kalo tidak cepat pasti akan di pake orang lain.
Setelah mendirikan tenda kita bersih bersih dan memasak buat makan malam ini.Setelah makan malam kami sempat bercerita dan pada akhirnya jam 9 an kami memustuskan untuk tidur karna di perjalanan sudah capek.Keesokan harinya pada tanggal 17 Agustus 2020 jam 8 semua pada kluar tenda untuk memulai upacara yang di pimpin oleh salah satu orang. Upacaranya juga ada pemimpin pembaca pancasila juga ada juga yang memakai seragam sekolah ataupun seragam guru juga banyak.dibawah ini adalah video saat menyanyikan lagu kebangsaan indonesia dan foto foto saat upacara dan suasana ramainya di Gunung Prau.
Dari pengalaman saya sebenarnya tidak patut untuk ditiru karna bolos upacara di sekolah hanya untuk mencoba upacara di Gunung, untuk itu teman-teman yang membaca ini jangan di contoh. Tapi tujuan saya ya sama untuk upacara cuma berbeda tempatnya aja karna sebagai penerus bangsa, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawan maka dari itu kita sebagai penerus bangsa harus bisa menghargai jasa pahlawan tersebut.
Sekian dari cerita pengalaman saya, saya Ramadhika mengucapkan Terimakasih dan Mohon Maaf kalau ada kalimat atau tutur kata yang kurang sopan.
Komentar
Posting Komentar